Selasa, 05 Juli 2011

Garcinia parvifolia (Miq)Miq

Sebagai salah satu negara megadiversity, Indonesia kaya akan keanekaragaman hayati yang merupakan sumber  tanaman obat. Beberapa tanaman obat Indonesia telah digunakan secara tradisional sebagai antimalaria oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, diantaranya  adalah pepaya (Carica papaya L), mimba (Azadirachta indica A. Juss), meniran (Phyllantus ninuri L), buah makasar (Brucea javanica), pule (Alstonia scholaris), pasak bumi (Eurycoma longifolia Jack) dan asam kandis (Garcinia parvifolia Miq). Garcinia parvifolia (Miq) Miq merupakan salah satu tanaman keluarga Guttiferae. Hampir 1000 spesies tanaman  keluarga Guttiferae tersebar luas dari Amerika latin, Afrika, Madagaskar sampai Asia Tenggara .  Garcinia (Guttiferae) termasuk genus tanaman berbuah dan kebanyakan buahnya dapat dimakan.  Beberapa spesies Garcinia menghasilkan resin bewarna kuning yang digunakan sebagai pernis dan obat luka. Sejumlah spesies Garcinia juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan sebagai sumber minyak yang dapat dimakan.  Garcinia parvifolia (Miq) Miq termasuk dalam genus Garcinia. Tanaman yang termasuk dalam genus Garcinia umumnya mengandung senyawa xanton yang mempunyai berbagai aktivitas farmakologi  seperti antikanker, antioksidan, antimikroba, antiparasit, dan juga antimalaria.  Tanaman genus Garcinia telah lama digunakan secara empiris sebagai antimalaria.  Penelitian tentang tanaman genus Garcinia sebagai antimalaria yang telah dilakukan antara lain ekstrak kulit buah manggis (G. mangostana L) memiliki aktivitas antiplasmodium baik secara in vitro maupun in vivo pada mencit yang diinfeksi P. berghei.  Ekstrak daun G. atroviridis Griff T Anders yang diberikan secara oral pada mencit pada dosis 360 mg/kg dapat menghambat pertumbuhan P. berghei sampai 79,95%.

Penelitian terhadap kandungan aktif G. parvifolia (Miq) Miq yang berasal dari Sabah (Malaysia) menunjukkan bahwa tanaman ini mengandung turunan ksanton dan biflavonoid. Dari kulit batang G. parvifolia (Miq) Miq telah berhasil diisolasi 9 senyawa ksanton baru yaitu golongan parviksanton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ekstrak n-heksana kulit batang G. parvifolia (Miq)Miq., mengandung turunan senyawa ksanton yaitu 1,3,6-trihidroksi-2-(3-metilbut-2-enil)-7-metoksi-8-(3-metilbut-2-enil)ksanten-9-on.  Senyawa1,3,6-trihidroksi-2-(3-metilbut-2-enil)-7-metoksi-8-(3-metilbut-2-enil) ksanten-9-on memiliki aktivitas antiplasmodium pada kultur P. falciparum strain FCR-3 sebesar 9,368 ± 1,6 mg/mL untuk masa inkubasi 24 jam, 3,005 ± 1,5 mg/mL untuk masa inkubasi 72 jam.  Pada strain D10 dengan nilai IC50 sebesar 9,341 ± 1,5 mg/mL untuk masa inkubasi 24 jam dan 6,885 ± 1,7 mg/mL untuk inkubasi 72 jam.  Uji toksisitas akut pada mencit menunjukkan ekstrak n-heksana memiliki nilai LD50 sebesar 1060,45±8,41mg/kgBB dan hasil uji sitotoksik pada sel Vero memiliki nilai LC50 > 1000µg/mL sedangkan hasil partisi ekstrak n-heksana (fase A) pada uji toksisitas akut menunjukkan nilai LD50 yang diberikan secara oral sebesar > 8g/kgBB dan isolat A-4 pada uji sitotoksik dengan menggunakan sel Vero menunjukkan nilai IC50 sebesar 178,3±12,8 µg/mL Mekanisme aksi dari  senyawa  1,3,6-trihidroksi-2-(3-metilbut-2-enil)-7-metoksi-8-(3-metilbut-2-enil)ksanten-9-on yang memiliki aktivitas antiplasmodium yaitu menghambat polimerisasi heme dengan nilai IC50 sebesar 185,98±2,5mg/mL. Penelitian lanjutan yang sedang dilakukan adalah uji antiplasmodium dari ekstrak daun G. parvifolia (Miq)Miq.

Beberapa publikasi G. parvifolia (Miq)Miq sebagai antimalaria
  1. Syamsudin, Soesanto Tjokrosonto, Subagus Wahyuono, Darmono, Mustofa. 2007.  In vitro and in vivo antiplasmodial activities of stem barks extracts from Garcinia parvifolia Miq. International Journal of Tropical Medicine. 2(2):41-44.
  2. Syamsudin, Soesanto Tjokrosonto, Subagus Wahyuono and Mustofa. 2008.  In vivo antiplasmodial activity and acute toxicity of stem barks extract of Garcinia  parvifolia Miq (Guttiferae).  Journal of Pharmacol and Toxicol 3(4):324-329.
  3. Syamsudin, Soesanto Tjokrosonto, Subagus Wahyuono dan Mustofa. 2007. Aktivitas antiplasmodium dari dua fraksi ekstrak n-heksana kulit batang asam kandis (Garcinia parvifolia Miq). Majalah Farmasi Indonesia, 18(4), 210 – 215
  4. Syamsudin, Shirly Kumala and Broto Sutaryo. (2007).  Screening of some extracts from Garcinia parvifolia (Miq)Miq for antiplasmodial, antioxidant, cytotoxic and antibacterial activities. Asian Journal of Plant Sciences 6(6):972-976.
  5.   Syamsudin, Darmono and Kusmardi. (2008).  The effect of Garcinia parvifolia (Miq)Miq on phagocytosis by peritoneal macrophages during Plasmodium berghei infection in mice. Research Journal of Immunology 1(1):16-20.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar