Kamis, 04 Agustus 2011

Peran enzim telomerase dan beberapa metoda untuk mendeteksi aktivitas telomerase

Telomerase adalah enzim yang termasuk kedalam reverse transcriptase yang berperan didalam pemendekan kromosom selama proliferasi sel. Pada kebanyakan sel eukariota aktivitas telomerase terdapat di jaringan somatik dan diekspresikan pada sel yang mengalami proliferasi cepat seperti pada kebanyakan sel kanker (1). Aktivitas telomerase dapat dideteksi 85-90% pada jaringan tumor dan pada jaringan yang kecepatan replikasinya tinggi (2). Aktivitas telomerase juga dideteksi pada eritrosit yang terinfeksi Plasmodium falciparum (3). Pada Plasmodium fase proliferasi yaitu fase perkembangan dari stadium trofozoit ke stadium skizon akan terjadi pembelahan inti dan selama proses tersebut akan terjadi replikasi kromosom. Plasmodium secara umum sangat cepat mengalami pembelahan dan dalam beberapa kasus berat ringannya gejala klinis berhubungan dengan angka parasitemia yang tinggi di dalam tubuh penderita. Oleh karena itu harus ada suatu mekanisme yang dapat membatasi replikasi kromosom. Karena telomerase merupakan enzim yang penting untuk proliferasi sel parasit maka dapat dijadikan target kemoterapi antimalaria (4).
Telomer tidak mengandung gen dan terdiri dari ribuan segmen DNA berulang. Pada manusia bagian DNA tersebut TTAGGG dan terdiri dari ratusan bahkan ribuan unit TTAGGG (5). Panjang telomer sel tumor dipertahankan oleh suatu enzim ribonukleoprotein yang disebut telomerase.
Enzim telomerase
Pada sel yang sedang mengalami pertumbuhan aktivitas telomerase dapat dideteksi pada semua sel, namun pada sel somatik aktivitas telomerase ditekan, dengan semakin pendeknya telomer mengakibatkan sel berhenti berproliferasi (replicative senescence).  Bila terdapat sel tumor atau mutasi pada sel somatik maka proses replikasi akan terus berlangsung (6).  Pada sel tumor terdapat kurang lebih 90% pemendekan telomer dan aktivitas telomerase yang tinggi.  Beberapa jenis tumor ditemukan aktivitas telomerase tinggi seperti pada karsinoma oral sebesar 75%, karsinoma paru sebesar 80%, karsinoma prostat sebesar 84%, karsinoma hati sebesar 85%, karsinoma payudara sebesar 93% dan pada neuroblastoma sebesar 94%(7).  Dengan dapat dideteksinya aktivitas telomerase pada sel tumor sehingga deteksi aktivitas telomerase pada sel tertentu dapat digunakan sebagai diagnosis, prognosis maupun pemantauan terapi keganasan (8).

Daftar Pustaka
  1.  Autexier, C and Lue, N.F.  The structure and function of telomerase reverse transcriptase. Ann. Rev. Biochem 75:493-517. 2006.
  2.  Rubiano, C and Wasserman, M.  Detection of telomerase activity in Plasmodium falciparum using a non radioactive method.  Mem. Inst. Oswaldo. Cruz. 98(5):693-695.  2003.
  3.  Sriwilaijareon, N., Petmir, S., Mutirangura, A., Ponglikitmongkol, M., Wilariat, P.  Stage specificity of Plasmodium falciparum telomerase and its inhibition by berberine.  Parasit. Intern. 51:99-103. 2002.
  4. Waters, A.P., Thomas, A.W., Van Dyk, M.R., Jansen, C.J.  Transfection of malaria parasites.  Methods. 13:134-147. 2006.
  5. Bachand F, Ibtissem T, Autexier C. Human telomerase RNA-protein interactions. Nucleic Acids Res. 2001;29:3385-3393.
  6. Haber DA. Clinical implications of basic research: telomeres, cancer and immortality. N Engl J Med. 1995;332:955-956. 
  7. Greider CW. Telomerase activity, cell proliferation, and cancer. Proc Natl Acad Sci U S A. 1998;95:90-92.  
  8.  Belair CD, Yeager TR, Lopez PM, et al. Telomerase activity: a biomarker of cell proliferation, not malignant transformation. Proc Natl Acad Sci U S A. 1997;94:13677-13682.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar